Selasa, 08 Oktober 2013

TOLONG JANGAN ABAIKAN !!!



Apa yang kalian lakukan jika melihat seorang kakek tua yang duduk di pinggir jalan sambil menengadahkan tangannya? Apakah kalian akan berjalan tak peduli melewatinya ataukah kalian akan memberikan sebagian kecil uang kalian kepadanya?. Waktu saya pulang ospek, saya melihat pengemis tua yang sedang duduk dekat pintu keluar kampus. Di seberang tempat pengemis tua itu ada sekumpulan pedagang makanan tempat para mahasiswa makan siang atau sekedar kumpul. Saya membayangkan saat para mahasiswa itu dengan lahapnya menikmati makan siang. Sedangkan kakek tua itu hanya bisa melihat dengan perut yang keroncongan menahan lapar. Tidak jauh dari tempat itu. Saya juga melihat seorang anak laki-laki kira-kira berusia delapan atau sembilan tahun sedang duduk lesu di atas trotoar memandangi cobek dan ulekan yang ia jual. Menunggu dan berharap seseorang akan membeli dagangannya. Kakek tua itu, menurut saya ia menjadi pengemis karena di usia yang sudah sangat tua itu ia tidak memiliki apa-apa bahkan mungkin untuk makan pun susah. Sedangkan jika ia ingin bekerja pekerjaan apa yang mau menerima seorang yang sudah berusia lanjut. Mungkin satu-satunya jalan yaitu mengemis.Dan anak itu, di usianya yang masih sangat muda ia harus bekerja mencari uang. Menjajakan cobek dan ulekan dan jika tidak laku terpaksa harus memikul beban berat itu kembali kerumah tanpa uang sepeserpun. Coba kalian bayangkan jika anak itu adalah adik kalian dan kakek tua itu adalah ayah kalian. Itu hanya sebagian kecil. Banyak di luar sana orang-orang yang bernasib sama seperti mereka.
                Tolong jangan abaikan mereka. Berilah sebagian rezeki kita kepada mereka. Atau belilah dagangan yang mereka jual meski kita tidak terlalu membutuhkannya.

Kamis, 03 Oktober 2013

Sebuah Surat Untuk Kamu Yang Di Sana



Sekarang aku sudah mendapatkan jawaban yang ku dengar langsung dari mu. Dan kini aku sudah tidak mau bertanya dan berspekulasi lagi. Semua sudah jelas. Namun, ntah mengapa meskipun semua sudah jelas dan aku pun sudah menerima, perasaan itu cukup mampu untuk membuat air mata ku jatuh saat mengingat mu. Aku nggak tahu apakah ini perasaan cinta atau sayang atau hanya sekedar suka. Tahu kah kamu saat aku terbangun dari tidur, perasaan itu semakin kuat. Aku nggak tahu apakah itu yang di namakan sakit hati atau patah hati karena aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Aku cuma bisa menangis ketika aku tidak kuat menahan rasa itu. Dulu ketika aku masih kecil dan saat aku kehilangan boneka yang paling aku sayang. Aku akan meminta kepada ayah atau ibu untuk membantuku mendapatkan boneka itu kembali. Tapi kini  aku tak bisa berbuat apa-apa. Hanya Allah yang bisa mengembalikan mu atau mungkin Dia akan menggantinya suatu saat. Ya.. aku percaya itu. Maaf karena aku nggak bisa menyatakan perasaan ku yang sesungguhnya kepada mu. Karena hal itu begitu sulit bagi ku. Hanya air mata ini lah yang mewakili perasaan ini. Mungkin ini terdengar berlebihan, tapi inilah yang aku rasakan saat ini. Semoga kamu yang di sana membaca surat ini.