Kamis, 03 Oktober 2013

Sebuah Surat Untuk Kamu Yang Di Sana



Sekarang aku sudah mendapatkan jawaban yang ku dengar langsung dari mu. Dan kini aku sudah tidak mau bertanya dan berspekulasi lagi. Semua sudah jelas. Namun, ntah mengapa meskipun semua sudah jelas dan aku pun sudah menerima, perasaan itu cukup mampu untuk membuat air mata ku jatuh saat mengingat mu. Aku nggak tahu apakah ini perasaan cinta atau sayang atau hanya sekedar suka. Tahu kah kamu saat aku terbangun dari tidur, perasaan itu semakin kuat. Aku nggak tahu apakah itu yang di namakan sakit hati atau patah hati karena aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Aku cuma bisa menangis ketika aku tidak kuat menahan rasa itu. Dulu ketika aku masih kecil dan saat aku kehilangan boneka yang paling aku sayang. Aku akan meminta kepada ayah atau ibu untuk membantuku mendapatkan boneka itu kembali. Tapi kini  aku tak bisa berbuat apa-apa. Hanya Allah yang bisa mengembalikan mu atau mungkin Dia akan menggantinya suatu saat. Ya.. aku percaya itu. Maaf karena aku nggak bisa menyatakan perasaan ku yang sesungguhnya kepada mu. Karena hal itu begitu sulit bagi ku. Hanya air mata ini lah yang mewakili perasaan ini. Mungkin ini terdengar berlebihan, tapi inilah yang aku rasakan saat ini. Semoga kamu yang di sana membaca surat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar